Kisah Kunang-Kunang yang Bersinar Abadi dan Mantra Ajaib

Si Kunang-Kunang Ketakutan—Semua orang tahu kunang-kunang. Makhluk yang bertubuh kecil dan bisa terbang sesuka hati. Dia hanya keluar dari rumahnya ketika malam menjelang dan segera pulang ketika pagi akan muncul ke permukaan bumi.

Pada suatu hari hiduplah seekor Kunang-Kunang yang hidup sendirian di dalam rumahnya. Ya, ia barusaja pindah ke rumah baru yang kini disewanya dari seorang Tuan yang baik hati. Seharian ia menata semua perlengkapan yang dibawa dari rumah lamanya, sehingga Kunang-Kunang merasa lelah dan tertidur sampai malam menjelang.
Kisah Kunang-Kunang yang Bersinar Abadi
id.kisspng.com
Siang akhirnya berganti malam hari beberapa saat yang lalu, kemudian Kunang-Kunang terbangun dari tidurnya. Ia menyadari jika lampu di rumahnya lupa dinyalakan, maka dengan segera menuju tempat penyimpanan lampu dan memeriksa persediaan minyak di dalam wadahnya. Kunang-Kunang segera menyalakan lampu di rumah supaya bisa menerangi seluruh ruangan.

Kunang-Kunang menyimpan lampu di kamarnya dan membiarkan ruangan lain tetap gelap. Kemudian ia menuju ruang tengah dan menuju jendela yang masih terbuka. Bulan bersinar dan hanya ditemani suara-suara malam yang tambah menakutkan. Sebagian sinarnya menerangi kegelapan dan sebagian masih gelap gulita.

Kunang-Kunang mendengar angin malam berhembus cukup kencang, kemudian ia menangkap bayangan menakutkan di seberang rumahnya. Sosok menakutkan yang serupa monster menyeramkan, sehingga Kunang-Kunang tidak berniat untuk keluar rumah. Malah mengunci rapat jendela kemudian berlari menuju kamar dan menarik selimut.Kunang-Kunang akhirnya tertidur sampai pagi hari, sedangkan perutnya merasa lapar karena semalam ia tidak sempat makan.

Akibatnya saat ini ia hanya bisa memegang perut sendiri, tanpa berani untuk keluar siang hari. Kunang-Kunang ketakutan jika keluar di siang hari, sebab itu sangat berbahaya.

Siang sudah pergi lalu tibalah malam hari seperti kemarin, matahari sudah tenggelam sedangkan Kunang-Kunang tidak berani sekalipun untuk turun dari tempat tidurnya. Ia takut melihat monster-monster hitam yang ada di luar sana.

Di luar sana Kunang-Kunang melihat monster yang berkuku tajam, kemudian monster yang berukuran sangat besar. Ditambah terdengar suara mengerikan yang semakin mendekat, tentu saja hal ini membuat Kunang-Kunang ketakutan bahkan tubuhnya bergetar.

Kunang-Kunang tidak ingin dimakan para monster jahat di luar sana. Kunang-Kunang meyakini bahwa dia adalah hewan yang baik, ia tidak pernah menyakiti siapapun di dalam hidupnya. Tapi mengapa banyak monster mengerikan yang menghampiri rumahnya.

Malam ini Kunang-Kunang tidak berani untuk keluar di malam hari, entah mengapa ia merasa sangat ketakutan untuk terbang di malam seperti ini. meskipun ia sadar bahwa malam hari adalah waktu paling aman bagi hewan-hewan malam untuk beraktifitas.

Di tengah kekalutannya, Kunang-Kunang mencari makanan ringan yang ada di lemari makanan. Ia kemudian segera berlari ke kamar untuk makan, tak bisa dipungkiri bahwa perut kecilnya tidak bisa diajak kompromi dengan ketakutan yang sedang dirasakannya. Keluar malam seorang diri tanpa teman di tempat asing memang menakutkan. Ia tidak ingin dimakan para monster yang siap menerkamnya kapan saja.

Kunang-Kunang masih ingin hidup, ia tidak ingin menghampiri bahaya yang bisa menimpanya kapan saja.Kunang-Kunang bertahan dua hari dua malam di dalam rumahnya. Ia masih ketakutan untuk terbang di malam hari. Ia merasa sedih, takut dan merasa lapar.

Baca juga : Dongeng Ande Ande Lumut

***

Lampu Abadi


Tibalah malam dimana seorang peri para hewan bertugas ke daerah pengawasannya. Ya, giliran jaganya selalu berubah seminggu sekali di berbagai tempat yang berbeda. Seperti peri lainnya maka Peri Hewan juga memiliki sayap untuk terbang, sehingga mempermudah pekerjaan yang harus dilakukan setiap malam.

Peri Hewan sudah keluar dari rumahnya sejak malam dimulai, sebab jarak yang ditempuh sangat jauh dari kawasan sebelumnya yang berjarak lebih dekat. Ia terbang dengan tenang dan tidak terburu-buru. Sehingga tanpa terasa Peri Hewan sudah sampai di lokasi pengawasan.

Tugas Peri Hewan adalah memastikan semua hewan yang menghuni setiap tempat, berada dalam keadaan yang aman dan baik-baik saja. Terkadang ia akan mengetuk setiap pintu rumah dan mengajukan beberapa pertanyaan ringan kepada setiap penghuni. Ya, semuanya berkaitan dengan tugas dari divisinya untuk dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku.

***

 Mantra Ajaib Kunang Kunang


Sampailah Peri Hewan di sebuah rumah yang tampak sepi dan tak ada lampu di depan rumahnya. Ia yakin jika rumah ini berpenghuni, terlihat dari keadaan sekitar yang cukup bersih, setidaknya selalu dibersihkan satu kali sehari.

Kemudian ia mendapati penghuni rumah yang dengan wajah tegang membuka pintu rumahnya sendiri. Ternyata seekor kunang-kunang yang terlihat pucat. Peri Hewan segera memperkenalkan diri kepadanya yang sudah mempersilakan masuk ke dalam rumah. Lalu Kunang-Kunang merasa menemukan seseorang yang akan menolong kesulitan yang dialami  selama kurang lebih sepekan lamanya. Ya, Kunang-Kunang menjadi penakut sejak pindak ke tempat ini. Ia pun tidak bisa pindah sebab perizinan tinggal yang sulit.

Melihat kesulitan yang dialami Kunang-Kunang, akhirnya Peri Hewan untuk pertama kali memberikan sebuah pemberian yang istimewa. Ya, ia memberikan mantra ajaib yang pernah diberikan raja Peri di negerinya. Dimana Kunang-Kunang memiliki cahaya di dekat kakinya yang kecil, atau tepat di bokong Kunang-Kunang.

“Sekarang kamu tidak akan takut keluar malam, Kunang-Kunang.” Peri Hewan mengatakan pada Kunang-Kunang yang masih belum bicara, mulutnya masih menganga sebab takjub dengan dirinya sendiri.

Akhirnya setelah sadar, Kunang-Kunang segera bicara pada Peri Hewan. “Terima kasih Peri, kau sangat baik hati.” Kunang-Kunang berkata sambil terus menatap bagian bokong tubuhnya yang bercahaya.

“Sama-sama, Kunang-Kunang,” jawab Peri Hewan. “Sekarang kamu bisa keluar, pergilah!”

Tanpa menunggu aba-aba lagi, Kunang-Kunang segera mengepakkan sayap kecilnya dan terbang bebas. Ia menghampiri monster yang berkuku tajam dan setelah semakin mendekat ternyata monster itu tidak ada, hanya pohon bercabang yang banyak tanpa ditumbuhi dedaunan. Kemudian ia menuju monster lainnya dan ternyata hanya akar-akar pohon yang sudah mati. Terakhir ia menuju sumber suara yang selalu terdengar mengerikan, ternyata ia melihat seekor burung hantu yang sedang tertidur dan mendengkur karena terlalu lelap.

Akhirnya Kunang-Kunang bisa memperoleh makanan yang banyak dan membuat perutnya sangat kenyang. Ia kembali ke rumah dengan perasaan yang bahagia dan tidak takut lagi untuk keluar malam hari. Ya, sebab ia punya cahaya yang seterang lampu di rumahnya. Kemudian Kunang-Kunang segera tidur karena pagi sudah menjelang.

Baca juga : Dongeng Cinderella

***

Malam berikutnya yakni malam kedua bagi Peri Hewan untuk mengawasi daerah pengawasan, ia sedang rebahan santai di atas dahan pohon. Bulan masih bersinar bahkan malam ini bulan sedang purnama dan menyinari setiap sudut hutan yang tampak kegelapan.

Peri Hewan hanya menikmati pemandangan yang ada lalu tak lupa ditemani suara-suara milik seekor burung hantu yang gemuk. Ya, dia tinggal di salah satu pohon besar di ujung sana. Ia juga melihat setitik kecil cahaya yang terus bergerak tak tentu arah, terbang dari satu pohon ke pohon lainnya dangan urutan yang acak. Seakan menjadi hiburan tersendiri baginya, sebab Peri Hewan tidak boleh tidur semalaman.

Titik kecil yang menyala itu adalah si Kunang-Kunang yang sedang mencari makanan. Ya, kini ia tidak lagi merasa ketakutan untuk keluar rumah dan menjadi hewan malam yang sama seperti yang lainnya. Kunang-Kunang sangat bahagia memiliki cahaya yang terangnya seperti lampu kecil di rumah.

***
Selesai

Pesan moral yang kita peroleh adalah kita tidak perlu merasa takut untuk melakukan kebaikan. Sebab orang baik akan dilindungi oleh alam sekitarnya. Juga jangan lupa untuk selalu bertanya jika kita tidak memahami segala sesuatu.

Desiana P

Belum ada Komentar untuk "Kisah Kunang-Kunang yang Bersinar Abadi dan Mantra Ajaib"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel