Dongeng Putri Duyung Bermain Bersama Manusia

Putri Duyung Bermain Bersama Manusia


Ceritarakyatpendek.com—Diceritakan pada suatu masa hiduplah seorang raja lautan bersama keluarganya di sebuah istana. Raja memiliki seorang permaisuri dan seorang putri yang cantik, ialah Putri Duyung. Mereka hidup dengan aman di dalam lautan bersama rakyatnya yang damai di bawah kekuasaan raja yang bijaksana.

Raja Duyung terkadang harus pergi ke daratan untuk sebuah urusan yang sangat penting, kemudian akan segera kembali ke lautan dan kembali ke kerajaan duyung. Kala itu Putri Duyung masih kecil, akan tetapi ia sudah terlihat cantik dan memiliki sikap yang baik hati. Tak aneh bila banyak yang mau menjadi temannya dimana pun ia berada.
Dongeng : Putri Duyung Bermain Bersama Manusia
gambarfgh.blogspot.com
Pada suatu hari sang Putri Duyung dan temannya Lumba-Lumba bermain bersama, mereka tidak menyadari jika akhirnya sudah sampai di permukaan laut. Putri Duyung sangat senang melihat anak-anak kecil sedang bermain voli, mereka tertawa dan suasana menjadi riuh bahagia.
“Lumba-Lumba,” ujar Putri Duyung.

“Ada apa, Tuan Putri?” tanya Lumba-Lumba.

“Lihatlah mereka Lumba-Lumba. Senangnya bisa bermain dan berlari kesana-kemari, sesuka hati.” Putri Duyung melihat anak-anak kecil tengah bermain bola voli bersama, ia merasa tertarik dengan kegembiraan yang mereka lakukan.

“Kita juga bisa berenang sesuka hati, Tuan Putri. Bukankah kita juga hebat?” tanya Lumba-Lumba.
“Tapi manusia juga bisa berenang seperti kita. Mereka juga bisa berlari, dunia mereka ternyata lebih luas dibandingkan dunia kita, Lumba-Lumba.” Putri Duyung menjelaskan seolah sedang membandingkan keadaan dua dunia yang berbeda.

Lumba-Lumba tidak lagi berkomentar, ia hanya tersenyum mendengar Putri Duyung mengeluh dengan keadaannya sendiri yang seorang duyung. Maksudnya putri dari seorang raja para duyung.

***

Teman Baru


Putri Duyung dan Lumba-Lumba masih berada di permukaan laut. Mereka tidak menyadari bahwa ada seorang manusia yang memperhatikan keberadaan mereka sejak pertama kali muncul ke permukaan. Ya, seorang manusia.

“Apa kita bisa berteman?” tanya manusia yang ternyata seorang anak kecil, tepat di belakang mereka.
Putri Duyung dan Lumba-Lumba berteriak karena kaget oleh sapaan anak kecil yang kini tersenyum di hadapan mereka berdua.

“Jangan takut, aku tidak akan menyakiti siapapun,” ujar anak kecil yang ternyata seorang perempuan.

Akhirnya mereka bermain bersama, Putri Duyung dibawa di atas punggung anak kecil untuk berlarian di tepi pantai. Kemudian segera diturunkan lagi untuk mengambil nafas di dalam air. Putri Duyung kembali merasa bahwa ia akan sangat bahagia jika bisa bermain di daratan sepanjang hari. Bermain pasir, berlari ke segala arah dan mencoba makanan bernama es krim. Ya, Putri Duyung mengetahuinya dari teman barunya yang bermain bersamanya hari ini.

Tak terasa hari sudah sore dan teman kecilnya akan pulang menuju penginapan. Ya, teman Putri Duyung sedang berlibur bersama keluarganya. Kini Putri Duyung sudah berada di permukaan laut, sedangkan temannya hendak mengucapkan perpisahan.

“Sampai jumpai, Putri. Terima kasih sudah bermain denganku hari ini.” Teman kecilnya merasa senang bisa bermain dengan Putri Duyung. “Putri, besok kami akan bermain voli di pesisir pantai. Apa kamu bisa ikut?”

“Aku ingin bermain juga,” ujar Putri Duyung dengan cepat.

“Tapi kami harus memikirkannya lagi,” sela Lumba-Lumba yang dengan cepat.
Teman Putri Duyung segera pergi setelah seseorang mirip ibunya memanggil dari pesisir pantai.

Baca juga : Dongeng Putri Cantik dan Kekuatan Ajaib

***

Putri Duyung Bermain Di Daratan


Putri Duyung bersikukuh pada Lumba-Lumba untuk ikut bermain voli bersama teman-temannya besok.

“Putri, engkau tidak akan diizinkan untuk pergi. Baginda Raja akan marah jika mengetahuinya.” Lumba-Lumba memperingatkan Putri Duyung. Tapi sepertinya itu tidak akan berhasil. Ia akan tetap pergi esok dengan atau tanpa Lumba-Lumba.

“Lumba-Lumba, malam ini kamu harus membantuku,” pinta Putri Duyung yang datang ke tempat istirahat Lumba-Lumba.

Putri Duyung meminta bantuan supaya mengambil jimat ayahnya, sang Raja duyung. Ya, jimat itu selalu dipakai ayahnya ketika pergi ke negeri manusia. Ia sudah mengetahui jika benda itu berfungsi supaya bisa bernafas di daratan dan mengubah ekornya menjadi sepasang kaki manusia. Namun ayahnya tidak pernah pergi sendirian, melainkan selalu dijaga oleh para pengawalnya.
Malam ini Putri Duyung dan temannya si Lumba-Lumba pergi ke ruangan raja. Dimana jimat itu disimpan tepat di bawah kursi raja.

“Cepat, Lumba-Lumba. Carilah di bawah kursi Raja,” ujar Putri Duyung kepada Lumba-Lumba yang berada di depannya.

“Iya, baiklah.” Lumba-Lumba menjawab dengan lesu.

 Sebenarnya ia tidak berniat mencuri apapun yang bukan miliknya. Tapi ini tentang pertemanan mereka berdua, Lumba-Lumba merasa bingung sembari melanjutkan perjalanan menuju ruangan raja.Jimat itu sudah mereka pegang dan dibawa menuju kamar Putri Duyung.Bentuknya seperti kalung namun memiliki manik-manik mutiara yang indah.

Keesokan harinya, Putri Duyung dan Lumba-Lumba sudah berada di permukaan laut. Tentusaja mereka ingin segera menuju pesisir. Kemudian setelah membaca mantra maka tiba-tiba mereka memiliki sepasang kaki manusia.

“Yeee! Kita bisa bermain, Lumba-Lumba.” Putri Duyung sangat antusias melihat wujud barunya yang memiliki sepasang kaki manusia.

“Kita bisa bermain sekarang juga,” ujar Lumba-Lumba menimpali.

Baca Juga : Dongeng Bawang Merah dan Bawang Putih

***

Putri Duyung dan Lumba-Lumba 


Putri Duyung dan Lumba-Lumba segera keluar dari dalam air menuju daratan. Kemudian mereka bermain bola voli bersama teman-teman manusia lainnya, ternyata mereka memiliki keahlian yang lumayan profesional untuk kisaran pemula. Putri Duyung berhasil melakukan pukulan bola yang keras sehingga timnya memiliki skor yang tinggi. Semua orang bersorak saat mengetahui tim Putri Duyung menjadi pemenangnya.

Putri Duyung merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Akhirnya ia bisa merasakan hidup sebentar di dunia manusia yang membuatnya memiliki banyak teman. Tak hanya itu, ia juga sempat berlari ke berbagai arah untuk merasakan kakinya benar-benar berpijak di daratan.

Tiba-tiba awan menjadi mendung dan menghitam dengan cepat, air laut menjadi pasang dan hendak menghantam pesisir. Sontak saja semua orang berlarian tak tentu arah untuk menyelamatkan diri. Putri Duyung dan Lumba-Lumba hendak melarikan diri tapi sepertinya air tidak sedang bersahabat. Sedangkan semua orang sudah berlarian dan menjauhi pantai.

“Siapa yang mencuri jimatku?!” seru dari arah pantai. Suara itu adalah suara milik raja duyung.
Putri Duyung dan temannya Lumba-Lumba hendak melarikan diri dan segera masuk ke dalam air, tapi raja duyung sudah melihat mereka di daratan.

“Apa yang sedang engkau lakukan, anakku?” tanya raja duyung kepada putrinya.

“Aku sedang bermain, Ayah.” Putri Duyung menjawab jujur kepada ayahnya.

“Apa maksudmu, anakku?” sang raja tidak mengerti dengan maksud putrinya sendiri.

Putri Duyung menceritakan keinginannya untuk bermain dengan manusia, sehingga ia mengambil jimat milik baginda raja. Ia ingin merasakan hidup sebagai seorang manusia untuk waktu yang tidak lama.

Kemudian raja duyung mengingatkan jika jimat yang ia pakai adalah untuk membantunya menuju negeri manusia, biasanya dalam acara yang sangat penting.

Dewa telah memberikan jimat itu pada raja duyung dan laut akan marah jika jimat itu dipergunakan untuk hal-hal yang tidak penting dilakukan.

“Baiklah, Ayah. Aku mengerti.” Putri Duyung menjawab dengan lesu. “Maafkan aku.”
Akhirnya sang raja Duyung kembali ke istana bersama Putri Duyung  dan Lumba-Lumba.
Putri Duyung tak pernah lagi bermain ke dunia manusia, sebab ia tahu bahwa berada di tempat yang bukan rumahnya akan membuat raja dan permaisuri khawatir. Putri Duyung sudah berjanji.

***
Selesai 

Pesan moral yang dapat diambil adalah, kita harus mensyukuri apa yang kita miliki. Jangan pernah merasa tersaingin oleh apapun yang tidak kita miliki.

Desiana P

Belum ada Komentar untuk "Dongeng Putri Duyung Bermain Bersama Manusia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel