Dongeng Putri Tidur dan Penyihir jahat
via uso46.info |
Kehidupan istana tidak sedikitpun membuat sang raja khawatir, akan tetapi kebahagiaan hidupnya belum sempurna. Mereka belum dikaruniai keturunan bahkan seorang saja, maka setiap hari raja dan permaisurinya berdoa tanpa pernah terputus dan selalu berharap kepada sang Kuasa.
Akhirnya doa mereka berdua dikabulkan, dimana permaisuri tengah mengandung keturunan raja yang akan melengkapi kebahagiaan mereka berdua. Setelah permaisuri mengandung selama sembilan bulan, maka lahirlah seorang putri yang sangat cantik. Raja sangat bahagia, ia tidak mempedulikan jenis kelamin keturunannya, asalkan mereka bisa memiliki keturunan. Kemudian sebagai ungkapan rasa syukur maka pihak istana akan mengadakan perayaan bagi seluruh pihak kerajaan, rakyat pun turut diundang untuk memeriahkan acara yang diselenggarakan. Raja juga mengundang tujuh Penyihir Baik yang akan memberikan mantra baik kepada putri kecilnya.
Semua Penyihir Baik mengelilingi sang putri yang sedang terlelap. Mereka ikut merasakan kebahagiaan sang raja yang kini dikarunia seorang putri.
Maka Penyihir Baik pertama mengucapkan mantranya. “Wahai Bayi manisku, kelak engkau akan menjadi Putriyang baik hati.”
Kemudian Penyihir kedua berkata. “Wahai Bayi cantik, kelak engkau akan menjadi Putri yang sangat cantik.”
Kemudian Penyihir ketiga berkata. “Wahai Bayi yang sedang tidur, kelak engkau akan memberikan rasa damai bagi semua orang di istanamu.”
Penyihir Jahat
Penyihir keempat sampai dengan Penyihir keenam mengatakan mantra yang baik kepada sang putri kerajaan. Tibalah saatnya Penyihir Baik yang ketujuh hendak memberikan mantra terakhirnya. Akan tetapi tiba-tiba saja terjadi kegaduhan di depan pintu utama istana, kemudian tiba-tiba datanglah seorang Penyihir Jahat yang sudah tua usianya berjalan menuju lingkaran para Penyihir Baik.
“Kenapa aku tidak diundang untuk menghadiri acara ini, Baginda Raja. Hah?” tanya Si Penyihir Jahat yang marah kepada semua orang yang hadir.
Seketika semua kebahagiaan dan suka cita menjadi hilang, semua orang diam dan ketakutan dengan Penyihir yang terkenal dengan kutukannya yang kejam.
“Baiklah jika tidak ada yang mau menjawabnya, maka aku akan melakukannya sendiri.” Penyihir Jahat kemudian menghampiri lingkaran Penyihir Baik, semua Penyihir Baik mundur teratur ke sudut yang lebih aman. Mereka mengetahui jika Penyihir Jahat memang sangat benar-benar jahat. Bahkan banyak korban yang sudah merasakan mantranya.
“Wahai Putri yang sangat cantik, lihatlah Ayahmu bahkan tidak mengundangku.” Penyihir Jahat melihat sinis kepada sang raja yang ketakutan dan khawatir dengan nasib putrinya. “Maka aku akan mengutuk engkau wahai bayi yang lucu. Engkau akan mati oleh jarum pemintal benang!”
Semua orang histeris mendengar kutukan yang diucapkan oleh Penyihir Jahat, ia segera pergi dengan mantranya meninggalkan sang putri yang sudah diberi mantra kutukan. Raja dan permaisuri sangat terpukul dan sedih. Di tengah kerisauan semua orang karena kutukan Penyihir Jahat, maka Penyihir Baik yang ketujuh berkata.
“Aku akan meringankan kutukan sang Putri. Ia tidak akan meninggal. Akan tetapi ia akan tidur selama seratus tahun. Kemudian akan bangun oleh bantuan seorang pangeran yang datang padanya.” Penyihir Baik ketujuh menjelaskan kepada semua orang.
***
Sang Putri akhirnya tumbuh menjadi putri kecil yang cantik, ia menjadi pribadi yang menyenangkan bagi semua orang. Raja dan permaisuri sangat bahagia melihat putrinya tumbuh dengan baik tanpa rasa khawatir.
Akan tetapi raja kehilangan rasa bahagianya ketika menemukan putri kecilnya telah terbaring di sebuah pelataran dalam keadaan tak sadarkan diri. Ternyata seorang Penyihir Jahat telah mewujudkan mantranya beberapa tahun yang silam.
“Sungguh malang nasibmu, Putriku!” seru sang raja sembari memeluk putrinya yang tidak sadarkan diri.
Kemudian datanglah seorang Penyihir Muda yang akan menidurkan semua orang di istana sampai seratus tahun kemudian. Semua ini dilakukan demi kebaikan tuan putri sebagai penerus kerajaan. Maka ditebarlah sihir ke seluruh istana yang membuat semua orang tertidur pulas. Kemudian Penyihir Muda memasang banyak duri di sekitar pintu masuk istana, hal ini dilakukan supaya melindungi semua orang dari marabahaya.
Baca juga : Kisah Putri Duyung
***
Terbangunnya Sang Putri
Tibalah ke seratus tahun kerajaan itu seolah menghilang tanpa kabar. Tak ada yang berani untuk mendekat ke sekitar istana, seekor naga jahat menjaga istana sebagai wujud dari Penyihir Jahat.
Terdengar kabar ke seluruh pelosok negeri jika di dalam istana menakutkan itu telah terjadi sebuah kutukan, sehingga sang putri yang cantik tertidur sampai hari ini. Banyak yang mencoba untuk masuk dan bermaksud untuk menghilangkan kutukan Penyihir Jahat. Akan tetapi belum pernah ada yang berhasil untuk masuk ke dalam istana.
Pada suatu hari datanglah seorang pangeran yang sedang melakukan perjalanan. Kemudian dia mendengar berita dari rakyat sekitar ketika sedang beristirahat. Maka dengan rasa penasaran sang Pangeran menuju istana terkutuk itu dengan mengendarai seekor kuda kesayangannya. Ia tidak membawa banyak senjata, hanya sebilah pedang yang selalu menemani kemanapun ia hendak melakukan perjalanan.
Tibalah sang Pangeran di depan pintu gerbang istana yang kotor dan dipenuhi duri. Sempat ia berpikir mana mungkin ada seorang putri atau kehidupan di dalam istana. Akan tetapi sang Pangeran menepiskan semua ragunya. Kini ia menuju pintu utama kerajaan, bermaksud untuk menyingkirkan duri-duri yang berserakan dan masuk ke dalam. Akan tetapi ketika beberapa duri berhasil disingkirkan, maka datanglah seekor naga yang marah karena terbangun dari tidurnya.
Terjadilah perkelahian yang berkecamuk di antara keduanya, berkali-kali sang Pangeran menghalau serangan dengan pedangnya. Kemudian akhirnya perkelahian itu dimenangkan oleh sang Pangeran. Setelah berhasil menghunus dada sang naga yang kini terkapar.
Datanglah seorang Penyihir yang mengatakan jika sang Pangeran telah berhasil memusnahkan semua kutukan yang telah lama menimpa istana. Seketika seluruh bagian istana berubah menjadi indah. Bunga kembali bermekaran dan pohon kembali berdaun hijau, burung-burung kembali berkicau seperti sedia kala.
Sang Pangeran kemudian masuk ke dalam istana, dimana ia melihat semua orang seperti tertidur di tempat terakhir mereka melakukan kegiatan. Raja tidur di atas kursinya dan para menteri di kursi kerjanya masing-masing. Kemudian ia menuju pembaringan dan menemukan tuan Putri tertidur di atas ranjangnya. Akan tetapi sang Pangeran terkejut saat melihat sang Putri terbangun dan menatapnya dengan heran. Ya, sang Putri sudah terlepas dari segala kutukan yang menimpa dirinya dan seluruh rakyat di kerajaan.
Akhirnya semua kembali pada keadaan semula, tuan Putri menikah dengan sang Pangeran yang telah menyelamatkan masa depan kerajaan. Mereka hidup bahagia selamanya.
***
Selesai
Pesan moral yang dapat diambil dari kisah ini adalah kita harus menolong siapapun yang kita temukan. Akan tetapi berikan bantuan pada sesuatu yang bisa kita lakukan, jangan pernah memaksakan diri kecuali bertekad dengan sesungguhnya.
Desiana P
Belum ada Komentar untuk "Dongeng Putri Tidur dan Penyihir jahat "
Posting Komentar