Cerpen : Pengertian, Unsur dan Contoh Cerpen Persahabatan Raayan yang Bermoral

Sastra dan Cerpen –Sastra indonesia berkembang dengan pesat dari masa ke masa. Hal itu terjadi karena semakin banyak para pelaku dan pengagum sastra itu sendiri. Terbukti dengan banyaknya kemunculan para penulis dan sastrawan yang hampir tidak mengalami istilah kekosongan karya, hal itu terhitung sejak sastra dan seni berada di indonesia. Sehingga dapat dikatakan bahwa setiap manusia tidak dapat lepas dari seni dan sastra. 

Sastra indonesia telah memiliki berbagai jenis dan unsur yang terkandung di setiap jenisnya, setiap bagian dari sastra itu sendiri memiliki kriteria yang sudah disepakati secara baku dan berlaku dalam lingkup yang lebih luas. Sastra yang sering kita temukan seperti puisi, dongeng, sajak, novel dan cerita pendek.


Cerita pendek yang seringkali disingkat menjadi cerpen, merupakan salah satu golongan sastra yang memiliki ruangan tersendiri dengan sejumlah kriteria yang berlaku. Cerpen tidak hanya disukai oleh masyarakat dari suatu negara. Akan tetapi cerpen bahkan disukai oleh para pecinta cerpen dari seluruh dunia. Ya, setiap negara memiliki ciri khas sastranya sendiri.
Contoh Cerpen Persahabatan
Sumber gambar : Yuksinau.id

Terdapat istilah yang berlaku di indonesia seperti ketika meletakkan istilah cerpen. Cerpen nasional atau lokal adalah cerpen yang ditulis oleh para penulis lokal,  regionnya hanya mencakup satu negara saja. Sedangkan cerpen asing adalah cerita pendek yang berasal dari luar negeri atau regionnya berada di wilayah indonesia. Biasanya cerpen tersebut sudah diterjemahkan ke dalam bahasa kita sendiri, bahasa indonesia. Ya, banyak pecinta sastra indonesia yang menyukai sastra asing dan bahkan dijadikan inspirasi untuk pengembangan kualitas penulis itu sendiri. Sehingga terdapat aliran atau tema tertentu yang disesuaikan pada setiap penulis cerpen. Kemudian sama seperti sastra lainnya, cerpen juga hadir dan ditulis oleh para penulis berdasarkan keadaan dan lingkungan yang ada di sekitarnya. Akan tetapi seringkali pula, cerpen ditulis berdasarkan  pengalaman yang pernah terjadi kepada seseorang, baik oleh penulis itu sendiri atau dialami oleh orang lain.

Pengertian Cerpen –Istilah cerpen sebenarnya juga disesuaikan berdasarkan penggunaan bahasa dari setiap negara. Seperti kata Short Story jika berdasarkan bahasa latin/english, kemudian di indonesia istilah tersebut disebut cerita pendek apabila diambil dari terjemah kata latinnya. Selanjutnya istilah cerpen yang merupakan singkatan dari cerita pendek itu sendiri menjadi istilah yang lebih dipilih dan sudah membudidaya dari masa ke masa.

Seorang tokoh terkenal sastra indonesia, H.B Jassin mengungkapkan bahwa cerpen merupakan cerita pendek, dimana di dalamnya harus terkandung satu paket cerita yang komplek. Berisi pengenalan cerita dan tokoh, kemudian pertikaian yang dibarengi klimaks dan harus diakhiri dengan penyelesaian. Cerita yang disajikan oleh penulis bersifat fiksi atau tidak benar-benar terjadi. Meskipun terkadang ada beberapa cerita yang diambil dari kisah nyata namun tetap diramu secara fiksi. Akan tetapi meskipun cerpen termasuk ke dalam karya sastra fiksi, namun di dalamnya harus tersimpan kesan atau pesan yang dapat disampaikan kepada pembaca, baik secara langsung ataupun ditemukan di dalam keseluruhan cerita yang disampaikan.

Selanjutnya ciri-ciri cerpen dipermudah dengan penentuan konten atau jumlah kata yang biasanya tidak lebih dari 10 ribu kata. Dengan demikian, cerpen memang betul-betul menjadi karya sastra yang pendek dan relatif singkat. Ya, biasanya satu judul cerpen akan selalu habis dibaca dalam satu kali sesi baca yang tidak terlalu lama, hanya kisaran beberapa saat saja. Tidak seperti novel yang harus memerlukan waktu yang lebih panjang. Bahkan bisa memakan waktu berhari-hari. Kenapa? Karena novel membahas satu cerita dengan konten yang lebih detail dan ceritanya diperpanjang secara sistematis. Selanjutnya cerpen juga harus berisi karakter yang dimiliki setiap tokoh cerita. Ada tokoh yang berkarakter antagonis, protagonis dan tirtagonis. Semua karakter tersebut diperlukan supaya terdapat harmoni yang baik dalam satu cerita dan tidak bersifat monoton.

Seorang penulis puisi yang sering disebut sebagai seorang penyair atau pujangga. Maka penulis cerpen juga memiliki sebutan yang sesuai dengan bidang penulisan cerita yang ditulisnya. Istilah penulis cerpen yang digunakan di indonesia disesuaikan dengan pandangan mereka terhadap cerpen itu sendiri, mereka disebut dengan istilah cerpenis. Ya, istilah tersebut langsung berkaitan dengan bidang sastra cerpen itu sendiri, dimana cerpen sebagai karya sastra yang dilahirkan oleh seorang cerpenis.

Seorang cerpenis dengan karya-karya cerita pendeknya biasanya akan berlanjut pada fase menjadi seorang novelis. Istilah novelis adalah istilah bagi mereka yang berprofesi sebagai seorang penulis novel. Fakta tersebut tidak dapat dipungkiri kenyataannya. Banyak cerpenis indonesia bahkan di berbagai negara di dunia yang menjadi novelis dengan latar belakang sebelumnya  yang pernah menjadi seorang cerpenis. Alasan mendasar untuk menjawabnya, setiap penulis yang perlahan dan terus berlatih menulis tentu dapat mengasah kemampuan menulisnya. Sehingga menjadi seorang novelis bukanlah sebuah kemustahilan. Mereka menganggap bahwa novel itu seperti kumpulan cerpen yang memiliki tema yang serupa dan diracik secara apik oleh penulisnya.

Struktur Cerpen –Telah dijelaskan bahwa setiap karya sastra tentu meniliki kriterianya sendiri. Maka hal itu juga berlaku bagi cerpen, dimana terdapat struktur pembangun yang dapat mendukung lahirnya sebuah cerpen.

Apa saja itu? Mari kita jelaskan dengan lebih baik di bawah ini :

  1.  Abstrak, sebuah cerita pendek juga harus memiliki ringkasan dari cerita yang ditulis seorang cerpenis. Hal tersebut sama halnya ketika kita terjun dalam sebuah penelitian. Akan tetapi dalam cerpen, penambahan abstrak adalah opsional. Itu berarti ada atau tidak ada abstrak, maka tidak akan merusak keutuhan sebuah karya cerita pendek.
  2. Adanya Hubungan Sebab dan Akibat, penulisan sebuah cerpen membutuhkan hubungan ini. Kenapa? Karena hal tersebut berkaitan langsung dengan susunan cerita yang ada dalam sebuah cerita pendek. Sehingga para pembaca tidak dibuat bingung oleh cerpen yang mereka baca, karena telah tersusun kesesuaian cerita yang dimulai dari orientasi sampai dengan penyampaian pesan cerita.
  3. Evaluasi, cerita pendek membutuhkan satu susunan cerita yang informatif dan selesai dalam satu sesi baca. Dengan demikian, sebuah cerpen harus dimulai dengan memiliki tahapan pengenalan, konflik yang dilanjutkan klimak dan diakhiri dengan sebuah penyelesaian.
  4. Adanya Resolusi Cerita, cerita pendek membutuhkan resolusi cerita. Yaitu solusi dari sebuah permasalahan sehingga sebuah cerita benar-benar berhenti di titik akhir cerita. Menandakan akhir dari sebuah cerita, baik akan berakhir bahagia, sedih maupun akhir yang menggantung. 
  5. Koda, istilah tersebut lebih dikenal dengan pesan moral. Ya, setiap karya sastra harus memiliki pesan atau sikap moral yang pada akhirnya dapat diambil oleh setiap pembaca, kemudian kita dapat mengambil sikap dari cerita yang kita baca secara seksama.


Unsur-Unsur Cerpen—Cerita pendek dapat tersusun secara baik salah satunya dengan memperhatikan unsur-unsur sebuah cerpen. Kenapa? Karena unsur-unsur berarti pondasi dasar bagi sebuah karya bernama cerpen. Unsur tersebut secara tegas dibagi menjadi dua bagian yang saling berkaitan antara satu dan lainnya. Yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Apa saja unsur-unsur tersebut?

1. Unsur Intrinsik, secara harfiyah dapat dijelaskan bahwa sebuah cerpen membutuhkan unsur pembangun yang berasal dari dalam cerpen itu sendiri. Unsur pembangun tersebut diantaranya adalah: tema, alur, latar, tokoh, penokohan, sudut pandang, gaya bahasa dan amanat atau pesan.
2. Unsur Ekstrinsik, sebuah cerita pendek juga membutuhkan unsur-unsur yang berasal dari luar tubuh cerpen itu sendiri. Diantaranya adalah: latar belakang yang berasal dari masyarakat sekitar, profil seorang pengarang dan kandungan pesan moral yang terkandung dalam sebuah cerita pendek.

Tema –salah satu bahasan terpenting dalam sebuah cerpen yang dibuat seorang cerpenis adalah tema.

Kenapa?

Karena ketika kita menulis sebuah cerita, maka cerita tersebut memiliki bahasan yang tertuju pada satu tujuan. Atau dengan kata lain, tema menjadi nyawa dari sebuah cerita itu sendiri. Sekaligus mengatur sebuah cerita supaya tidak terjadi out of topic (OOT), miris rasanya jika dipikir kembali ketika penulis salah menempatkan cerita dalam tema yang tidak berkaitan sama sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebuah cerita pendek harus memiliki sebuah tema, berfungsi sebagai navigasi menuju tujan yaitu akhir  cerita yang kita inginkan. Ya, cerita pendek dan tema itu mereka harus ada, seperti buku dan pulpen yang keduanya harus ada ketika kita mau menuliskan sesuatu, pulpen tidak bisa digunakan saat tidak ada buku atau kertas kemudian berlaku juga sebaliknya.

Tema dalam sebuah cerpen tidak dibakukan secara real. Hal itu karena tema cerpen juga berasal dari keadaan yang dialami oleh seorang penulis itu sendiri. Sehingga penentuan tema tidak bersifat monoton, karena setiap penulis bebas berekspresi dan melakukan proses kreatifnya sendiri.
Akan tetapi untuk mempermudah penentuan tema, maka kita harus mengetahui golongan atau kriteria tema yang biasa digunakan. Sehingga dapat membantu kita dalam menentukan sebuah tema yang akan dipilih. Golongan tema tersebut diantaranya, tema yang bersifat sosial, jasmani, ketuhanan, organik dan egoisme.

Setelah kita mengetahui kriteria tema yang sering digunakan, maka selanjutnya kita realisasikan dalam sub tema yang lebih jelas. Supaya kita bisa menggunakan tema tersebut untuk menavigasi cerita pendek yang akan kita buat. Realisasi golongan tema tersebut dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dari golongan jasmaniah kita bisa mengambil tema tentang “Rindu, dendam, cemburu” dan lain sebagainya.  Kemudian dari golongan tema sosial dapat dibuat tema tentang “hubungan keluarga atau masyarakat” yang salah satunya dapat tercermin dalam subtema “Persahabatan.”

Kita telah membuat beberapa contoh tema cerita pendek yang bisa dipakai dalam pembuatan cerita itu sendiri. Kemudian selanjutnya dapat diperluas lagi menjadi cerita yang kita inginkan. Kita hanya perlu mengingat bahwa tema adalah alat navigasi cerita.

Contoh Cerpen—Baiklah, selanjutnya berikut ini adalah salah satu contoh cerpen yang mungkinsaja dapat dijadikan bahan untuk menavigasi menuju tema yang kita inginkan.

Golongan/karakteristik tema : Sosial
Tema/subtema     : Persahabatan
Judul : Pasukan Pelangi

“Cerita tentang persahabatan Raayan dan kawan-kawan yang bermain setelah pulang sekolah.”
Pasukan Pelangi
Oleh : Desianapetra

Sepasang kaki-kaki mereka telah membuat lingkaran kecil di pekarangan masjid yang tidak begitu luas. Ya, mereka telah siap dengan tangan kanan yang terkepal. Bukan, mereka tak akan berkelahi saat hari masih pagi di pukul sembilan. Juga sebagian sinar mentari menyelusup perlahan mencari ruang kosong diantara dedaunan manggis yang tak sedang berbuah, menyinari tanah basah dan sebagian wajah mereka yang bersemangat.

Hari ini Raayan dan kawan-kawan sudah menyelesaikan kelas belajarnya, beberapa menit yang lalu. Ya, hari ini libur sekolah tapi mereka belajar bersama di rumah Raayan.

Coba dengarkan nyanyian-nyanyian kecil mereka yang kusebut “Pasukan Pelangi.” Mereka sudah tertawa sebelum mereka memulai permainannya. Mungkin mereka sedang memikirkan strategi supaya tidak menjadi bagian yang harus mengejar teman-temannya, yakni Eong. Kepalan tangan-tangan kecil mereka mereka sembunyikan di pinggang-pinggang mereka dan mulai.

“Cang...Kacang...Kacang Panjang Anu panjang... Eong!!!” mereka berhenti bersuara, masing-masing mata menatap tangan milik siapakah yang masih terulur panjang ke depan.

“Ahh, Iki Eong!” Raayan segera mendahului untuk memecah hening dengan tawa khas yang mungkin saja hanya dimilikinya seorang, ya dia seperti anak perempuan.

“Sekarang, lari!” Asri memberi komando setengah berteriak.

Mereka segera memasang kaki seribunya untuk berlari tak beraturan sesuka hati. Hanya untuk menghindari Iki yang sedang menjadi musuh di dunia Eong Tidur-Bangun, mereka menamainya. Dengan sigap Iki harus segera mendapatkan korban pertamanya.

“Tidur!” Iki sudah menyentuh pundak Raayan. Tapi Raayan tidak berhenti. “Kenapa kamu tidak berhenti, Raayan?”

Kemudian Raayan berhenti dan hanya memandangi Iki yang sedikit kesal. “Tapi, aku merasa tidak kamu sentuh. Makanya aku tetap berlari.”

“Tapi, aku sudah menyentuhmu dan bilang untuk “tidurr!” ucap Iki yang berekspresi kesal menghampiri Raayan.

“Aku tidak percaya itu, aku belum disentuh, Iki.” Kembali Raayan bersikukuh tidak mengakuinya. Ia masih percaya jika Iki memang belum menyentuhnya.

“Ahhh, aku tidak suka permainan seperti ini.” Iki merasa Raayan sudah berbohong, sehinga ia merasa sangat kesal dan berencana untuk pulang.

Ketika Iki akan beranjak untuk mengambil sandal jepitnya. Ya, ia berencana untuk pulang dan mengakhiri permainan bersama kawan-kawannya secara sepihak.

“Tunggu dulu,” Asri mencegah Iki untuk melanjutkan niatannya mengakhiri permainan.
“Apa Asri? Aku akan pulang sekarang. Aku tidak suka dibohongi seperti ini, jelas-jelas aku sudah menyentuhnya.” Iki tetap pada pendiriannya yang merasa dibohongi dan selanjutnya ia memilih untuk pulang.

“Tapi aku benar-benar tidak merasa sudah disentuh olehnya. Jadi mau bagaiman lagi.”Raayan juga tetap pada pendiriannya.

“Ya, sudah begini saja. Karena kita juga tidak melihat apakah Iki sudah menyentuh pundak Raayan apa belum. Maka kita ulangi lagi dari awal.” Asri berusaha menengahi keadaan dari kedua kawannya.

 “bagaimana, kalian setuju??!”

“Setuju!!” Semua peserta permainan menyetujui usulan Asri kecuali mereka berdua yang berselisih paham.

“Bagaimana dengan kalian, Raayan? Iki?” tanya Asri kembali bertanya untuk memastikan.

“Baiklah, aku juga setuju.” Akhirnya Iki menyetujui usulannya.

“Aku juga ikut.” Raayan juga bersuara. “Aku minta maaf, Iki!”

Mereka saling berjabat tangan sebagai tanda perdamaian dari selisih paham diantara mereka berdua.
Kemudian mereka kembali membuat lingkaran sembari mengepalkan tangan kanan mereka masing-masing.

“Cang...Kacang...Kacang Panjang Anu panjang... Eong!!!”

“Ahh, sekarang Tina yang Eong!!” seru Raayan yang mendahului. Tanpa aba-aba semua peserta berlari menjauhi Tina yang akan membuat mereka akan tidur seperti patung.

“Tidur!” Tina berhasil menyentuh pundak Eca dari belakang. Eca harus diam dengan keadaan terakhir ketika sang musuh berhasil menangkapnya. Tina segera berlari dengan senyum puas, ia kembali mencari korban selanjutnya.

“Tidur!” untuk keduakalinya Tina berhasil. Ia telah berhasil menangkap Raayan yang harus rela diam dalam keadaan berbaring di atas tanah. Tina berpuas hati sekaligus tertawa kecil.

“Bangun!” Septi segera menyentuh Eca yang berdiri cukup lama. Ya, Eca kembali bangun dan bisa kembali lepas dari cengkeraman sang musuh yang jahat. Ya, memang benar aturan mainnya sedikit melelahkan. Tapi itulah dunia mereka yang hanya tahu belajar dan bermain. Lelah tapi menyenangkan. Waktu yang cukup lama mereka habiskan untuk bermain, sekiranya satu jam berlalu. Wajah-wajah lucu dengan manik keringat di dahi, mereka saling bersalaman sambil menjinjing sandal jepit.

“Ayo, Raayan kita pulang!”
Tamat

Pesan Moral:
Cerita pendek ini mengajarkan bahwa kita tidak boleh bertengkar dengan teman sendiri. Akan lebih baik jika saling memaafkan kesalahan masing-masing adalah hal yang paling bijak dan baik untuk dilakukan.

Baca juga : Cerita anak Malin Kundang 

Menulis menjadi kegiatan menyenagkan bagi setiap orang yang suka dengan kegiatan menulis. Akan tetapi bagi kita yang juga merasa membutuhkan suasana yang baru dan mau belajar untuk menulis. Maka cerita pendek bisa menjadi pilihan sastra indonesia yang bisa menjadi langkah awal untuk kita bisa membumikan sastra di indonesia.
Kita bisa coba sekarang juga.
Jadi, apa hari ini kamu sudah siap menulis cerpen?

Belum ada Komentar untuk "Cerpen : Pengertian, Unsur dan Contoh Cerpen Persahabatan Raayan yang Bermoral"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel