Cerita Rakyat : Kisah Ande-Ande Lumut Mencari Cinta
Ande-ande lumut. gambar Gramedia.com |
Pada suatu hari raja dari salah satu kerajaan berpesan sebelum akhirnya wafat. Yakni raja Erlangga yang bertemu dengan kerajaan bagian Kahuripan.
“Aku Raja Erlangga telah membuat keputusan bahwa kerajaan Kediri dan kerajaan Jenggala harus bersatu, yakni menjadi Kerajaan Kahuripan kembali. Bagaimanapun caranya itu harus dilakukan!” seru raja Erlangga di hadapan seluruh anggota istana.
Tak lupa keputusan tersebut telah dicatat oleh para juru tulis kerajaan masing-masing. Akhirnya semua peserta menyetujui keputusan raja Erlangga yang terkenal bijaksana dan sangat dihormati oleh kerajaan lainnya.
***
Kedua pihak kerajaan yakni kerajaan Kediri dan kerajaan Jenggala sedang mencari cara terbaik supaya semua pihak merasa tidak dirugikan. Sebab hal tersebut akan berdampak pada semua unsur kerajaan masing-masing. Apalagi kepada rakyat kerajaan yang harus diberikan pengertian dan informasi yang jelas, supaya tidak terjadi kekeliruan di dalam pelaksanaannya. Juga tidak menimbulkan konflik dan pemberontakan pada semua lapisan atasan dan bawahan.
Akhirnya setelah berulangkali mengadakan pertemuan dua kerajaan. Maka diputuskanlah satu kesepakatan yakni diadakannya pernikahan antara putra dan putri kerajaan, kemudian kedua pihak akan dijadikan raja dan ratu kerajaan Kahuripan.
Diketahui bahwa hasil kesepakatan tersebut adalah menikahkan Raden Panji Asmarabangun dari kerajaan Jenggala, kemudian dengan putri kerajaan Kediri yang cantik yakni Dewi Sekartaji. Semua pihak telah menyetujui secara mufakat dan merasa tidak saling memberatkan satu sama lainnya. Mereka telah siap untuk kembali dipersatukan dalam satu kerajaan yakni Kahuripan. Kerajaan besar yang sempat ada sebelum akhirnya dipisahkan dalam dua kerajaan yang berbeda.
Semua orang telah sibuk melakukan semua tugas, dimana sebagian orang harus mengurusi acara pernikahan, juru tulis yang siap mengabarkan kepada rakyat dan pihak kedua istana yang sibuk dengan persiapan pernikahan. Ya, mereka diselimuti kebahagiaan. Memang benar, mendiang raja Erlangga telah membuat satu keputusan yang tepat. Bahkan semua orang menyadarinya.
Semua orang bahagia akan dipersatukan dalam satu naungan kerajaan yang memiliki raja dan ratu yang baru. Semua pihak setuju dengan keputusan rajanya masing-masing. Baik dari pihak kerajaan Kediri maupun kerajaan Jenggala.
***
Suatu hari secara tersembunyi tanpa sepengetahuan kedua pihak kerajaan. Keputusan untuk menikahkan Raden Panji dan Dewi Sekartaji secara pribadi ditentang oleh istri kedua dari kerajaan Kediri. Ya, ia tidak setuju jika Dewi Sekartaji menjadi ratu Kahuripan. Tapi ia ingin putri kandungnya yang bernama Intan Sari supaya menjadi penggantinya.
Penolakan tersebut dibuktikan dengan penculikan Dewi Sekartaji dan ibu kandungnya ke suatu tempat, mereka disembunyikan dari pihak kerajaan dan rakyatnya. Sehingga seolah-olah mereka berdua menghilang begitu saja, maka dengan begitu terbukalah kesempatan bagi Intan Sari untuk menikah dengan Raden Panji dari kerajaan Jenggala. Ia mengira bahwa kesepakatan kedua kerajaan harus tetap berjalan meskipun tanpa adanya kehadiran Dewi Sekartaji. Sebab masih ada Intan Sari.
Tibalah saat yang telah ditentukan dimana untuk pertama kali pihak calon mempelai akan dipertemukan di kerajaan Kediri. Akan tetapi dengan sangat menyesal raja Kediri menjelaskan bahwa putrinya Dewi Sekartaji telah hilang.
“Maafkan ayahmu ini, ananda Raden Panji. Harus kukatakan jika calon istrimu telah menghilang,” jelas raja Kediri yang susah payah mempertahankan kondisinya untuk tetap tegar di hadapan semua hadirin. “Putriku Dewi Sekartaji dan Ratu Kediri telah menghilang dari pengawasanku sendiri, aku minta maaf.”
Raden Panji sangat kaget mendengarnya, “Benarkah itu, Ayahanda?” tanya Raden Panji yang kembali memastikan ucapan raja Kediri, calon ayah mertuanya.
Kembali raja Kediri menatap Raden Panji dengan sorot mata yang pudar oleh airmata yang hendak keluar begitu saja.
Raja Kediri mengakui jika dirinya lupa untuk mengawasi istri dan anaknya sendiri. hal itu wajar saja sebab ia tengah sibuk mempersiapkan acara yang hendak dilaksanakan. Yaitu bersatunya kembali dua kerajaan, tentusaja membutuhkan banyak persiapan dan perencanaan yang baik. Menyadari kesalahannya itu, maka raja raja Kediri menjadi tak bersemangat, bahkan hari ini tak ada satupun jenis makanan yang masuk ke dalam mulutnya. Ya, ia tidak selera untuk menikmati makanan. Raja Kediri menyadari kelalaian yang sudah ia lakukan, sehingga tidak mengawasi keluarganya sendiri.
“Tapi kesepakatan ini masih bisa berlangsung, Baginda!” seru istri kedua dari kerajaan Kediri yang tiba-tiba memberi pendapat.
Langsung saja semua orang tertuju pada istri kedua. Termasuk raja Kediri sendiri. “Apa itu wahai Istri Kedua?”
Istri Kedua merasa sangat percaya diri untuk mengutarakan pendapatnya. “Bagaimana jika calon pengantin wanita, diganti oleh anakku. Intan Sari?”
Semua orang berpikir untuk menyetujuinya. Ya, semua orang. Kecuali satu orang, dialah Raden panji Asmarabangun.
Raden Panji segera berdiri, “maaf, Ayahanda!” serunya. “Tapi aku tidak setuju dengan usulan ini.”
Semua orang menghargai keputusan Raden Panji yang ingin tetap menikah dengan Dewi Sekartaji. “aku sudah memutuskan untuk mencari calon istriku, Dewi Sekartaji.”
Mendengar hal itu maka raja Kediri langsung menghampiri Raden Panji dan memeluknya. “Terima kasih, Anakku. Engkau sangat peduli dengan anakku.” Raja segera melepaskan pelukannya dengan lelehan air mata di pipinya. “Carilah dia dan segera bawa kemari calon istrimu.”
Istri kedua sangat marah mendengar penolakan Raden Panji dan persetujuan raja Kediri. Ia langsung meninggalkan ruangan utama bersama anaknya, Intan Sari yang merasa sudah dibuat malu oleh ibunya sendiri.
Baca juga : Cerita anak Keong Mas
***
Raden Panji pergi seorang diri dari kerajaannya, ia hendak mencari calon istrinya Dewi Sekartaji. Kemudian ia berpakaian seperti rakyat biasa dan mengubah namanya menjadi Ande-Ande Lumut.
Secara tidak sengaja ia mnolong seorang nenek tua di pinggir jalan yang susah payah membawa barang-barangnya. Ya, Raden Panji atau Ande-Ande Lumut membantunya sampai di teras rumah nenek tua yang bernama Mbok Randa.
“Siapakah nama engkau anak muda?” tanya Mbok Randa.
“Nama saya Ande-Ande Lumut, Mbok. Saya sedang berkelana.” Ya, Ande-Ande Lumut adalah nama yang pantas untuk ia pakai saat ini. ia tidak mengingat kedudukannya sebagai putra raja. Akan tetapi ia hanya fokus pada tujuannya untuk mencari Dewi Sekartaji.
“Tinggallah engkau di sini, anak muda!” ajak Mbok Randa yang hanya hidup sebatang kara di rumahnya yang sangat luas itu. Ya, Mbok Randa cukup terkenal di desanya yang bernama desa Dadapan.
Ande-Ande Lumut menyetujui dan akhirnya tinggal bersama MbokRanda di rumahnya sebagai anak angkat. Ya, itu posisi yang sangat tepat baginya.
***
Sayembara Ande-Ande Lumut
Terkadang takdir memiliki banyak jalan alternatif untuk dilalui supaya menemukan sebuah titik temu. Juga menguji ketahanan setiap insan untuk tidak berusaha mengalah dengan keadaan. Mungkin saja setiap orang akan bertemu dengan takdirnya dengan segera. Namun tak sedikit pula mereka harus menunggu lebih lama atau bahkan tak pernah kembali dipertemukan takdir sampai akhirnya mereka menyerah.
Dewi Sekartaji dan ibunya berhasil melarikan diri dari tempat penyekapan Istri Kedua. Mereka segera menuju istana Kediri. Di saat yang sama Intan Sari dan ibunya Istri Kedua melarikan diri dari istana, mereka tidak ingin dihukum atas perbuatannya.
Dewi Sekartaji sangat terkejut mengetahui tunangannya Raden Panji Asmarabangun telah pergi dari istana untuk mencarinya. Ya, dia pergi berkelana seorang diri. Akhirnya Dewi Sekartaji pun melakukan hal yang sama, dia pergi berkelana dan keluar dari istana.
Di tengah-tengah perjalanan, Dewi Sekartaji bertemu dengan seorang janda yang memiliki tiga orang anak. Ya, ia diangkat menjadi anaknya yang tinggal serumah. Anak-anaknya bernama Klenting Merah, Klenting Biru dan Klenting Ijo. Maka Dewi Sekartaji berubah nama menjadi Klenting Kuning.
Klenting Kuning merasa bahwa ia adalah orang asing yang diberi tempat tinggal. Maka iapun mengerjakan pekerjaan di rumah ibu angkatnya. Ia harus mengerjakannya seorang diri, sebab ketiga anak ibu angkatnya sangat pemalas. Sehingga ia terkadang harus menyelesaikan pekerjaannya sampai tengah hari.
***
Terdengarlah sebuah kabar dari desa Dadapan bahwa seorang pemuda tampan sedang mencari seorang calon istri. Ialah Ande-Ande Lumut melalui bantuan ibu angkatnya Mbok Randa. Maka semua gadis yang ada di seluruh penjuru daerah berbondong-bondong menuju desa Dadapan. Kabar itupun sampai di rumah Klenting Kuning, sehingga membuat semua saudari angkatnya hendak mengikuti sayembara yang diadakan di desa Dadapan.
Hari ini mereka bertiga akan berangkat menuju tempat sayembara. Yakni rumah Ande-Ande Lumut di desa Dadapan. Klenting Kuning hanya bisa berdiri di depan pintu melihat semua saudarinya pergi. Ya, dia tidak bisa pergi sebelum menyelesaikan seluruh pekerjaan rumah tangga yang sangat banyak. Kemudian ia kembali ke dalam rumah untuk menyelesaikan seluruh pekerjaannya.
Tibalah ketiga saudara para Klenting di depan sungai yang cukup deras. Rupanya mereka harus menyebrangi sungai itu untuk dapat sampai ke desa Dadapan, tak ada jalan yang lain. Kemudian datanglah seekor kepiting raksasa menghampiri ke daratan.
“Wahai para gadis, apakah kalian ingin menyebrang?” tanya kepiting raksasa yang bisa bicara.
“Benar sekali, kami hendak menyebrang,” jawab Klenting Merah.
“Aku bisa menyeberangkan kalian sampai ke sana,” ucap Kepiting raksasa yang menunjuk daerah di seberang sana. “Tapi ada syaratnya.”
Ya, Kepiting raksasa akan menyeberangkan mereka. Akan tetapi mereka harus rela dicium Kepiting raksasa. Para Klenting bersaudara akhirnya menyetujui kesepakatan, karena mereka merasa tidak memiliki pilihan lain selain tawaran Kepiting raksasa.
Akhirnya Tiga Klenting bersaudara tiba di desa Dadapan dan menemui rumah Mbok Randa. Mereka bertemu dengan Ande-Ande Lumut yang ternyata memiliki wajah nan rupawan. Mereka berharap salah satu diantaranya akan dipilih menjadi calon istrinya. Akan tetapi Ande-Ande Lumut menolak mereka bertiga. Apalagi setelah mengetahui mereka telah bersepakat dengan Kepiting raksasa.
Klenting Kuning sudah menyelesaikan seluruh pekerjaannya dan diberi izin untuk mengikuti sayembara di desa Dadapan, meskipun ia harus pergi seorang diri. Kemudian ia juga harus menyeberang melintasi sungai seperti ketiga saudari angkatnya. Akhirnya ia bisa menyeberangi sungai berkat bantuan Kepiting raksasa. Ya, kini Klenting Kuning sedang berada di atas punggung Kepiting Raksasa.
Baca juga : Cerita Si Pitung
Kemudian ia segera mengambil bungkusan di dalam saku bajunya. Yakni terasi yang diambil dari dapur sebelum ia pergi. Lalu digosokkan pada kedua pipinya dengan sembarangan. Setelah sampai di daratan Kepiting raksasa menjadi marah sebab pipi Klenting Kuning menjadi bau oleh lumuran terasi. Sehingga Kepiting raksasa segera mengusirnya. Klenting Kuning melanjutkan perjalanan menuju desa Dadapan.
***
Klenting Kuning telah berada di depan rumah Mbok Randa, kemudian datanglah Ande-Ande Lumut yang terkejut melihat Klenting Kuning. Ya, ia kembali bertemu dengan tunangannya yang hilang dari kerajaan. Akhirnya mereka berdua mengakui kedudukan masing-masing, dimana Klenting Kuning adalah putri Dewi Sekartaji dari kerajaan Kediri. Sedangkan Ande-Ande Lumut adalah Raden Panji Asmarabangun.
Ande-Ande Lumut akhirnya menikah dengan Klenting Kuning, kemudian mereka menuju istana Kediri bersama Mbok Randa. Ya, mereka menjadi raja dan ratu kerajaan Kahuripan. Kerajaan yang telah dipersatukan kembali sebagaimana amanat mendiang raja Erlangga. Rakyat bersukacita dan kerajaan Kahuripan bena-benar menjadi makmur seperti sedia kala.
***
Selesai
Kesimpulan: Artikel/cerita ini bertujuan untuk mengedukasi setiap pembaca supaya dapat mengambil hikmah dan pesan-pesan terbaik. Kita tidak boleh menyerah begitu saja sebelum benar-benar berusaha.
Desiana P
Belum ada Komentar untuk "Cerita Rakyat : Kisah Ande-Ande Lumut Mencari Cinta"
Posting Komentar