Cerita rakyat Keong Mas Kisah Legenda dari Jawa Timur

Cerita rakyat Keong Mas : Candra Kirana, Keong Mas yang Baik Hati. Kisah Legenda dari Jawa Timur. Ayo kita simak kisah kebaikannya


Putri Cantik—Alkisah pada sebuah kerajaan di tanah jawa. Dimana seorang raja bijaksana yang bernama raja Kertamarta memimpin kerajaannya dengan sangat baik. Sang raja memiliki dua orang putri yang berparas cantik, namanya Candra Kirana dan Dewi Galuh. Raja sangat menyayangi kedua putrinya, sehingga ia selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk keduanya. Sang raja terkenal dengan sikap penyayang kepada rakyat dan keluarganya, ia juga terkenal sangat bijaksana dan adil dalam memutuskan sebuah keputusan.

Pada hari yang telah ditentukan maka raja mengadakan pertunangan untuk salah satu putrinya. Ialah Candra Kirana yang bertunangan dengan seorang putra mahkota yang berasal dari kerajaan Kahuripan. Namanya Raden Inu Kertapati, mereka berdua resmi bertunangan dan keduanya bahagia karena mereka sama-sama menaruh hati. Akan tetapi ada yang tidak menyetujui pertunangan dari dua kerajaan itu, ialah saudari Candra Kirana yakni Dewi Galuh. Ia tidak menyukainya sebab Candra Kirana dianggap telah merenggut kebahagiaan yang seharusnya menjadi miliknya. Ya, Dewi Galuh juga menaruh hati kepada Raden Inu Kertapati.
Cerita rakyat Keong Mas Kisah Legenda dari Jawa Timur
Image by Youtube.com

Perasaan dendam Dewi Galuh tetap bergejolak hingga berhari-hari bahkan setelah acara pertunangan Candra Kirana berlalu. Sehingga ia berencana supaya Candra Kirana  dapat disingkirkan dari wilayah kerajaan dan bahkan bisa dilupakan dari seluruh ingatan semua orang. Ya, Candra Kirana memang terkenal sebagai perempuan yang tidak hanya cantik akan tetapi juga baik hati. Semua orang menyukai Candra Kirana, bahkan rakyat yang selalu bertemu dengannya dalam beberapa kali kesempatan mengatakan hal serupa. Candra Kirana selalu terdepan daripada Dewi Galuh. Banyak hal yang menjadi alasan Dewi Galuh terkadang tidak menyukai Candra Kirana. Apalagi saat ini ditambah dengan acara pertunangannya bersama Raden Inu Kertapati.

***

Berkat kemampuan Dewi Galuh dalam mengolah taktik tipu daya, akhirnya Candra Kirana menjadi korban dari kebohongan Dewi Galuh. Ya, seperti keinginannya, Candra Kirana diusir dari kerajaan oleh ayahnya sendiri raja Kertamarta.

“Engkau telah melakukan kesalahan, Candra Kirana.” Raja Kertamarta mendakwa putrinya sendiri di hadapan anggota kerajaan. Ia diduga telah melakukan tindakan penipuan dan kriminalitas. Sehingga ia telah melanggar aturan kerajaan.

“Baginda Raja, saya tidak melakukan kesalahan.” Candra Kirana memastikan pada ayahnya. “Akan tetapi jika semua kesalahan harus tertuju pada saya, maka dengan senang hati saya akan menerimanya dengan senang hati.”

“Baiklah, Candra Kirana atas kesalahanmu ini maka engkau harus pergi dari kerajaan ini. kupastikan engkau akan menjadi rakyat biasa tanpa kuselipkan tahta di atas darahmu sejak saat ini juga.” Raja Kertamarta akhirnya telah memutuskan hukuman yang setimpal atas perbuatan yang dituduhkan pada putrinya. Meskipun ia meyakini jika putrinya tidak akan bertindak seperti kesalahan yang dituduhkan kepadanya. Akan tetapi sang raja hanya bisa pasrah, sebab semua saksi dan bukti telah tertuju kepada Candra Kirana dengan sangat apik dan sempurna.

“Baiklah, saya menerima hukuman yang telah diputuskan Baginda Raja. Maka hari ini juga saya Candra Kirana telah memutuskan hubungan kekeluargaan dengan kerajaan Kertamarta,” ucap Candra Kirana yang bicara dengan lelehan air mata di pipinya. “Saya Siap pergi ke tempat yang jauh sebagai tanda bahwa saya adalah manusia yang taat hukuman.”

Setelah palu hakim diketuk maka hukuman sudah dapat dijalankan. Maka Candra Kirana melepaskan mahkota putri kerajaan kepada saudarinya Dewi Galuh. Kemudian tentang pertunangannya dengan Raden Inu Kertapati, Candra Kirana telah sepenuhnya memberikan hak kepada tunangannya untuk membatalkan kegiatan menuju sakral tersebut. Akhirnya Candra Kirana keluar dari kerajaan dengan diberikan sedikit bekal dan telah berganti pakaian seperti rakyat biasa. Ia tentu saja bersedih sebab ia harus menanggung hukuman yang sama sekali tidak pernah ia lakukan.

Telah sampailah ia di sebuah pesisir pantai, lokasinya sudah sangat jauh dari kerajaan Kertamarta. Berkali-kali ia menatap laut yang setia dengan debur ombak yang berderu kencang.

“Wahai sang Kuasa, aku meminta perlindunganmu dimanapun aku berada. Jagalah semua orang yang aku cintai. Aku tidak berharap untuk kembali, cukup jaga mereka dengan baik,” ucap Candra Kirana yang dengan mudah kembali membuat air matanya meleleh di pipi yang sudah memerah karena terlalu sedih dengan nasibnya kini. Ya, ia tak memiliki tempat tujuan. Hanya kaki yang akan menemukan takdirnya pada jalan yang tepat. Kemanakah itu?

Baca Juga : Daftar Cerita Rakyat untuk Anak 

***

Keong Mas—Ada yang sedang bahagia di dalam istana Kertamarta, tentu saja dialah Dewi Galuh. Sebaliknya ada yang sedang bersedih mereka adalah baginda raja dan tunangan Candra Kirana, ialah Raden Inu Kertapati.

Dewi Galuh telah menerima kabar tentang orang yang disewanya. Siapa itu? Ialah seorang penyihir jahat.

“Wahai penyihir sakti dapatkah engkau membantuku?” tanya Dewi Galuh yang segera duduk di hadapan penyihir.

“Apa yang bisa aku bantu?” tanya sang Penyihir.

“Aku ingin kau mengeluarkan mantra kutukan untuk saudariku, Candra Kirana,” ucap Dewi Galuh.
Dia baru saja dikeluarkan dari kerajaan dan aku ingin dia tidak akan kembali ke dalam keluarga kerajaan Kertamarta.

“Berapa bayaran yang akan engkau berikan padaku?” tanya Penyihir seolah menantang Dewi Galuh.

“Tentu saja hadiah yang istimewa,”jawab Dewi Galuh yang tersenyum licik. “Aku akan memberikannya segera kepadamu.”

Setelah terjadi kesepakatan maka sang Penyihir segera menerima sekantong kepingan uang. tentu saja itu hadiah yang sangat besar baginya. Sehingga ia akan mempercepat pekerjaannya.
Penyihir mencari keberadaan Candra Kirana dan dengan mudah dapat ditemukannya di suatu pantai, ia tengah terduduk lesu. Maka sang Penyihir segera menyiapkan mantranya. Ia menyihir Candra Kirana menjadi seekor Keong Emas yang terkutuk, dimana ia tidak akan berubah kembali menjadi manusia jika tidak bertemu lagi dengan tunangannya.

Kemudian sang Penyihir membuangnya ke lautan dengan mantra sihirnya. Candra Kirana pun menghilang.

***

Seorang nenek sedang menjaring ikan di sungai seorang diri. Dialah nenek Dadap yang berasal dari desa Dadapan. Ia tanpa sengaja menemukan keong emas tersangkut dalam jaring yang ditebarkannya. Sehingga ia segera memungut Keong Mas, karena merasa tertarik akhirnya ia mengambilnya dan dibawa ke rumah.

Keong Mas disimpan dalam sebuah piring tembikar dan sesekali diberi makan yang layak. Ternyata nenek Dadap menyayangi Keong Mas. Karena itu, Keong Mas bisa berubah menjadi manusia untuk beberapa saat. Sehingga ia pakai kesempatan itu untuk membereskan semua sudut di rumah nenek Dadap dan menyiapkan makanan enak di atas meja. Ya, hal itu dilakukan sebagai tanda terima kasih.
Berkali-kali nenek Dadap merasa heran dengan makanan yang selalu tersaji di atas meja. Maka suatu hari nenek Dadap mengetahui Keong Mas sebagai seorang putri yang dikutuk seorang penyihir jahat. Keong Mas bisa berubah menjadi manusia lalu kembali lagi menjadi seekor keong lagi. Hal itu terjadi sebab kutukan dalam dirinya belum dihapuskan. Akhirnya setelah nenek Dadap mengetahui nasib malang yang menimpanya, maka Keong Mas benar-benar disayangi dan telah dianggapnya sebagai anak sendiri, sebab ia hanya hidup sebatang kara tanpa keluarga.

Baca Juga : Kisah Batu Menangis

Di sisi lain, Raden Inu Kertapati juga tidak tinggal diam. Ia berusaha mencari tunangannya Candra Kirana yang telah diusir dari kerajaan. Sang Penyihir mengetahui keinginan sang Raden, maka ia berubah menjadi seekor gagak hitam yang menjebaknya untuk menunjukkan arah kepada Candra Kirana, padahal itu adalah jalan yang salah. Akhirnya berkat pertolongan seorang yang sakti, maka gagak hitam itu musnah. Kemudian Raden Inu Kertapati dapat menemukan desa dimana Candra Kirana tinggal. Di tengah perjalanan ia melihat Candra Kirana sedang memasak di dapur nenek Dadap. Seketika kutukan yang menimpa Keong Mas hilang dengan sendirinya.

Akhirnya Raden Inu Kertapati membawa Candra Kirana dan nenek Dadap ke istana. Mereka berdua menikah dan hidup bahagia, sedangkan Dewi Galuh harus menerima hukuman atas tindakan kejahatannya tepat di hari pernikahan saudarinya, Candra Kirana.

***
Selesai

Pesan moral yang dapat kita temukan adalah kita harus menjadi manusia yang berbudi dan baik hati. Sebab sesulit apapun cobaan yang menghadang, tetap saja manusia baik akan menemukan kebahagiannya. Sebaliknya orang jahat akan menanggung kejahatannya seorang diri, itu sangat memalukan. Ingatlah!

Kesimpulan: Artikel/cerita rakyat ini bertujuan untuk menyampaikan pesan kebaikan tentang perilaku untuk selalu berbuat baik. Karena perbuatan baik akan selau berakhir dengan bahagia, begitupun sebaliknya. Percayalah!

Desiana P

Belum ada Komentar untuk "Cerita rakyat Keong Mas Kisah Legenda dari Jawa Timur"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel